Apa itu majas?

 Pengertian Majas

Apa itu majas? Bagaimana penjelasan sederhananya?


Majas merupakan gaya bahasa suatu kalimat yang sengaja dibuat untuk menciptakan suasana yang lebih hidup. Umumnya majas memiliki makna konotasi atau mengandung makna yang tidak sesuai dengan kata yang digunakan, artinya menyiratkan makna yang tidak sebenarnya. Jadi, majas adalah kalimat konotatif yang digunakan dengan tujuan menyembunyikan makna kalimat dengan menggunakan kata konotasi, bisa konotasi positif ataupun konotasi negatif.

Misalnya dalam suatu kalimat terdapat kata “ringan tangan”, jika diartikan sesuai arti sebenarnya maka makna kata tersebut ialah anggota tubuh manusia yaitu tangan yang ringan. Tetapi dalam suatu majas, kata tersebut digunakan untuk melambangkan orang yang suka membantu. Dalam hal ini majas tersebut mengandung konotasi positif.

Contoh majas lainnya misalnya pada kata “panjang tangan”. Sama seperti sebelumnya bahwa jika diartikan sesuai kata yang digunakan maka arti kata tersebut ialah tangan yang panjang. Tetapi makna yang dimaksud oleh majas tersebut adalah ‘suka mencuri’. Dalam hal ini majas tersebut mengandung konotasi negatif.

Dibawah ini Kami jelaskan tentang jenis dan contoh majas. Selamat menyimak!

Baca juga artikel kami tentang konjungsi temporal


Jenis-jenis Majas Dan Contohnya

Sebelumnya sudah Kami jelaskan bahwa majas menggunakan kalimat konotatif dengan tujuan tertentu. Berdasarkan tujuannya, majas dibagi menjadi 4 yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran, dan majas penegasan.


A. Perbandingan

Majas perbandingan adalah majas yang dibuat untuk membandingkan atau menyandingkan dua atau beberapa hal bahwa hal tersebut sama, lebih, atau dapat menggantikan yang lain. Jenis jenis majas yang termasuk kedalam majas perbandingan adalah:


1. Majas Personifikasi

Majas personifikasi adalah majas yang dibuat untuk membandingkan manusia dan benda mati. Bahasa pada majas tersebut menjelaskan seolah-olah suatu benda bersikap seperti manusia atau manusia seperti suatu benda..

Contoh: Langit melukis pelangi yang indah.


2. Majas Metafora

Majas metafora adalah majas yang dibuat untuk membandingkan dan menganalogikan dua objek yang berbeda tapi memiliki sifat yang sama. Gaya bahasa yang ada di dalamnya kalimatnya disebut kalimat analogi.

Contoh: Rudi sudah 10 tahun menjadi tangan kanan pak Faizun


3. Majas Asosiasi/Simile

Majas asosiasi/simile adalah majas yang hampir mirip dengan majas metafora, yaitu keduanya sama-sama dibuat untuk membandingankan dua objek yang memiliki kesamaan sifat. Bedanya dengan majas metafora adalah majas asosiasi ditandai dengan penggunaan kata sambung “seperti”, “bagai”, “bagaikan”, “bak”, “ibarat”, “ibaratkan”, “serupa”, dll.

Contoh: Sebelum menikah Andi garang bagai harimau, tetapi setelah menikah jadi lembut seperti kucing.


4. Majas Hiperbola

Majas hiperbola adalah majas yang dibuat untuk mengungkapkan sesuatu agar memberi kesan berlebihan atau melebih-lebihkan suatu keadaan. Ini biasanya digunakan saat menjadikan sesuatu yang tak masuk akal sebagai pembanding dengan sesuatu yang lain.

Contoh: Kelakuanmu telah merobek hatiku menjadi hancur berkeping-keping


5. Majas Eufimisme

Majas Eufinisme adalah majas yang dibuat untuk membuat kalimat terdengar lebih halus dan sopan. Umumnya majas eufinisme digunakan saat mengungkapkan informasi yang kurang atau tidak etis sehingga menjadi terdengar lebih etis dan pantas.

Contoh: Sepasang suami istri itu sedang memadu kasih dan larut dalam perpaduan jiwa dan raga.


6. Majas alegori

Majas alegori adalah majas yang dibuat untuk membandingkan dua objek dengan menggunakan kata kiasan.

Contoh: hidup adalah roda yang selalu berputar


B. Majas Pertentangan

Majas pertentangan adalah majas yang dibuat dengan kata kiasan yang memiliki makna yang bertentangan atau tidak sama dengan makna yang sebenarnya. Macam macam majas yang termasuk kedalam majas pertentangan adalah:


1. Majas Litotes

Majas Litotes adalah majas yang dibuat dengan tujuan untuk merendahkan diri atau merendahan hati. Majas ini berlawanan dengan majas hiperbola yang melebih-lebihkan sesuatu. Kalimat pada majas litotes biasanya mengecilkan atau menyempitkan keadaan tetapi tidak mewakili makna sebenarnya.

Contoh: “Mari mampir ke gubuk kami pak!”


2. Majas Paradoks

Majas paradoks adalah majas yang dibuat untuk mengungkapkan informasi dengan sesuatu yang berkebalikan. Ini biasanya ditandai dengan adanya 2 keadaan yang saling bertentangan.

Contoh: Sore itu di pasar yang ramai, aku merasa kesepian.


3. Majas Antitesis

Majas antitesis adalah majas yang ditandai dengan adanya dua kata yang berlawanan makna yang tertulis berurutan.

Contoh: Semua orang sama di hadapan Tuhan, tak peduli kita kaya ataupun miskin.


C. Majas Sindiran

Majas sindiran adalah majas yang dibuat dengan tujuan untuk menyindir orang atau pihak lain. Majas sindiran umumnya juga menggunakan kata kiasan untuk menyindir. Jenis majas yang ke dalam majas sindiran antara lain:


1. Majas Ironi

Majas ironi adalah majas yang dibuat untuk menyindir pihak lain menggunakan informasi yang bertentangan dengan keadaan sebenarnya. Majas ironi bisa terdengar seperti pujian tetapi sebenarnya tujuannya adalah menyindir secara halus.

Contoh: Sopan sekali dia, menunjuk-nunjuk orang pakai tangan kiri..


2. Majas Sinisme

Majas sinisme adalah majas yang dibuat untuk menyindir orang secara langsung. Bedanya dengan majas ironi ialah majas sinisme tidak menyindir dengan halus, melainkan menyindir dengan sinis secara langsung tanpa memperhalus kalimat.

Contoh: Bibi itu sombong, kalau disapa selalu cemberut.


3. Majas Sarkasme

Majas sarkasme adalah majas yang dibuat untuk menyindir, bedanya dengan majas ironi dan majas sinisme yaitu majas sarkasme sangat sarkastik. Sindiran dalam majas ini terdengar kasar dan tak jarang terdengar seperti orang menghujat.

Contoh: Murid yang satu ini sangat bodoh, meski aku mengajarinya sampai mulutku berbusa, dia tidak akan paham.


D. Majas Penegasan

Majas penegasan adalah majas yang dibuat untuk menegaskan dan mempengaruhi orang lain. Jenis majas yang termasuk ke dalam majas penegasan yaitu:


1. Majas Pleonasme

Majas pleonasme adalah majas yang dibuat untuk menegaskan kalimat dengan menambahkan keterangan penjelas pada pernyataan yang telah jelas.

Contoh: Kita harus terus maju ke depan menyambut masa depan.


2. Majas Repetisi

Majas repetisi adalah majas yang dibuat untuk menegaskan dengan menggunakan pengulangan kata yang sama dalam satu kalimat.

Contoh: Mobil sangat penting untuk dimiliki semua orang, mobil sangat penting sebagai transportasi yang nyaman saat terik dan hujan.


3. Majas Retorika

Majas retorika adalah majas yang dibuat untuk menegaskan dengan kalimat tanya. berbentuk kalimat tanya. Kalimat tanya yang dalam hal ini adalah kalimat retorika ini tidak memerlukan jawaban karena telah mengandung maksud yang jelas.

Contoh: Siapa sih yang tidak mau tinggal di rumah mewah?


4. Majas Paralelisme

Majas paralelisme adalah majas yang dibuat untuk menegaskan informasi dengan penggunaan kata yang dipakai berulang-ulang. Ini biasanya dipakai dalam puisi untuk mendefinisikan sesuatu yang dianggap penting untuk diulang-ulang. Pengulangan kata di awal kalimat disebut anafora sedangkan pengulangan kata di akhir kalimat disebut epifora.

Contoh:

Cinta itu adalah pengorbanan

Cinta itu tangis dan tawa

Cinta adalah hati

Cinta itu adalah kerinduan

Cinta itu nikmat dan perih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana proses terjadinya hujan?

Apa itu klausa?