Apa itu CERPEN ?

 Pengertian Cerpen

Pengertian cerpen adalah karangan bebas berupa kisah yang bercerita dengan jumlah kata dan halaman yang relatif lebih singkat serta mengandung plot yang lebih terbatas. Salah satu ciri terkuat dari cerpen adalah ceritanya dapat dibaca hingga selesai dalam sekali duduk (satu sesi). Hal itu tentunya berbeda dengan novel yang dapat menghabiskan waktu berhari-hari untuk menyelesaikannya.


Ciri-Ciri Cerpen

Sebagai suplemen tambahan untuk pemahaman terhadap pengertian cerpen, ada baiknya kita mempelajari pula ciri-ciri dari cerpen itu sendiri. Menurut Nurhayati (2019, hlm. 117) cerpen memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut.

  1. Bentuk tulisannya singkat, padat, lebih pendek daripada novel.
  2. Terdiri kurang dari 10.000 kata.
  3. Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari, baik pengalaman penulis sendiri maupun orang lain.
  4. Tidak melukiskan seluruh kehidupan pelakunya karena mengangkat masalah tunggal atau intisarinya saja.
  5. Tokoh yang dilukiskan mengalami konflik sampai penyelesaiannya.
  6. Penggunaan kata-kata ringkas (ekonomis) dan mudah dimengerti atau dikenal oleh masyarakat luas.
  7. Dapat meninggalkan kesan mendalam dan mampu menggugah perasaan pembaca.
  8. Menceritakan satu peristiwa atau kejadian dari perkembangan dan kegundahan jiwa suatu tokoh.
  9. Beralur tunggal dan biasanya lurus.
  10. Beralur tunggal (hanya memiliki satu alur).
  11. Penokohannya cenderung singkat dan tidak terlalu mendalam.

Beberapa ciri lainnya dari cerpen adalah sebagai berikut.

  1. Memiliki plot atau penglauran yang terbatas.
  2. Penokohan cenderung lebih singkat namun tetap padat.
  3. Tetap dapat meninggalkan kesan dan amanat yang dalam seperti novel.
  4. Hanya mengangkat beberapa peristiwa tertentu yang spesifik.
  5. Bersifat fiksi / rekaan namun tetap dapat menjadi cerminan suatu kebenaran.


Struktur Cerpen

Memahami pengertian cerpen juga berarti harus mengetahui apa saja yang membentuk inti dari cerpen tersebut, yaitu: cerita atau kisah. Struktur cerpen adalah berbagai elemen-elemen yang ketika digabungkan dapat membentuk suatu keutuhan cerita atau kisah dalam cerpen. Seperti bagaimana semua bagian dan organ tubuh kita membangun raga yang membuat kita menjadi seorang manusia utuh. Struktur cerpen adalah sebagai berikut.

  1. Abstrak,
    bagian ini biasanya opsional, merupakan gambaran ide dasar dari suatu cerpen
  2. Orientasi,
    merupakan pengenalan tokoh, latar dan suatu peristiwa yang akan terjadi pada kisah yang akan disampaikan pada cerpen
  3. Komplikasi,
    adalah bagian ketika konflik mulai muncul yang biasanya akan melibatkan tokoh protagonis dan antagonis.
  4. Klimaks,
    merupakan puncak dari konflik yang telah terbentuk dari komplikasi.
  5. Resolusi,
    bagian ketika konflik telah terselesaikan atau mereda, biasanya bagian ini adalah bagian penutup dari cerpen.
  6. Koda,
    bagian opsional, merupakan interpretasi, kesimpulan atau pengejawantahan amanat cerpen secara keseluruhan jika memang diperlukan.


Fungsi Cerpen

Cerpen adalah salah satu varian dari genre sastra, yaitu prosa. Sehingga secara alami cerpen juga memiliki fungsi yang sama dengan karya sastra, antara lain:

  1. Fungsi Rekreatif (hiburan).
    Fungsi utama dari cerpen adalah untuk menghibur, namun tidak hanya sekedar menghibur saja, cerpen biasanya tetap mengandung berbagai muatan pembelajaran yang diberikan melalui kisah, tokoh dan peristiwa yang terdapat di dalamnya dan tidak disampaikan secara langsung.
  2. Fungsi Didaktif (Pendidikan).
    Pendidikan adalah sifat alamiah dari karya sastra yang dibuat dengan penuh perhatian terhadap struktur dan isinya. Sehingga dapat memberikan amanat, pengetahuan, wawasan atau horison baru yang dapat dihubungkan dengan kehidupan nyata.
  3. Fungsi Sosial.
    Cerpen dapat 
    awareness pembacanya terhadap isu-isu sosial yang tengah terjadi jika ditulis dengan benar. Melalui pencerminan realita, suatu kisah dalam cerpen dapat menggelitik nurani seseorang dalam memandang orang-orang atau komunitas yang ada di sekitarnya.
  4. Fungsi Sejarah.
    Sejarah yang ditulis pada masanya sering ditunggangi oleh kepentingan dari pihak yang diunggulkan pada masanya. Melalui karya sastra dan cerpen spesifiknya, sejarah dapat diguratkan berupa cerminan realita yang difiktifkan, sehingga suatu cerita dalam cerpen dapat menjadi saksi bisu terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi yang pernah dialami atau diketahui oleh penulisnya.
  5. Fungsi Estetis.
    Keindahan rangkaian kata dan gaya bahasa dalam cerpen dapat memberikan kesejukan batin pada pembacanya. Bahasa puitis dan bermakna dalam selalu disematkan pada cerpen yang ditulis dengan baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana proses terjadinya hujan?

Apa itu klausa?

Apa itu majas?