Apa itu teks persuasif?

 Pengertian teks persuasif

Teks persuasif adalah teks yang bertujuan untuk membujuk atau mengajak orang lain agar mengikuti pemikiran atau tindakan tertentu. Dengan kata lain, teks persuasif berusaha menyampaikan maksud tertentu kepada pembaca agar dapat melaksanakan atau menerima apa yang menjadi gagasan penulis atas suatu pendapat.

Itulah mengapa, teks persuasif mempunyai kemampuan untuk mengimbau sesuatu yang dianggap penting oleh penulis.


Kata 'persuasi' atau 'persuasif' dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki dua arti. Pertama, kata persuasi diartikan sebagai ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang meyakinkannya (membujuk secara halus). Selain itu juga diartikan sebagai karangan yang bertujuan membuktikan ide, gagasan, atau pendapat dari penulis.

Harapannya, pembaca akan mengikuti dan melakukan apa yang sudah dituliskan oleh penulis di dalam teks persuasif.

Teks persuasif banyak digunakan dalam iklan atau imbauan khusus.


Ciri-ciri teks persuasif

Teks persuasif dapat dikenali dengan ciri-cirinya, antara lain:

  1. Berisi data dan fakta

Hal ini dikarenakan tujuan utama dari teks persuasif adalah untuk memengaruhi pembaca. Sebab itu, teks persuasif memiliki alasan-alasan yang kuat disertai dengan data dan fakta.

  1. Meyakinkan pembaca

Teks persuasif berusaha meyakinkan pembaca untuk memercayai yang ditulis oleh penulis.

Berisi kata-kata ajakan

Teks persuasif banyak menggunakan kata-kata ajakan, seperti: ayo, mari, lakukanlah, dan lain-lain.

  1. Menghindari konflik

Biasanya teks persuasif menghindari konflik agar kepercayaan pembacanya tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapat antara penulis dan pembaca tercapai.

Pendapat atau fakta yang digunakan dalam teks persuasif bertujuan untuk memengaruhi pembaca supaya mengikuti ajakan-ajakannya.


Struktur teks persuasif

Teks persuasif disusun atas beberapa bagian, antara lain:

  1. Pengenalan isu

Pengenalan isu berupa pengantar atau penyampaian atas isu yang akan dibahas pada teks, lalu akan dikembangkan pada paragraf-paragraf selanjutnya.

  1. Rangkaian argumen

Rangkaian argumen berupa pendapat-pendapat dari penulis mengenai isu yang dikemukakan sebelumnya. Pada bagian ini juga dikemukakan mengenai data atau fakta yang mendukung argumen tersebut.

  1. Pernyataan ajakan

Pernyataan ajakan berupa kalimat-kalimat dorongan kepada para pembaca untuk melakukan sesuatu. Pernyataan ajakan dapat berupa tersirat maupun tersurat pada teks.

  1. Penegasan kembali

Bagian ini menyatakan kembali hal-hal yang sebelumnya sudah disampaikan dengan bentuk yang berbeda. Pada umumnya, bagian ini ditandai dengan kata-kata penutup. Contoh: dengan demikian, demikianlah, oleh karena itulah, dan lain-lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana proses terjadinya hujan?

Apa itu klausa?

Apa itu majas?